Wednesday, October 12, 2011

I Give You My Words

M: I want you to promise that you will love me forever.
D: Sure, I give you my words


I give you my words sama maknanya dengan I promise

Itu percakapan ayah dan ibu saya sekitar 35 tahun lalu..eheeem ^ ^

Belajarlah Bahasa Indonesia ^^

Eh, eh, ini ada cerita:
Suatu hari ada seorang bule yang datang ke toko berniat membeli seekor kucing.
Bule: eehmm...sorry Anda jual kucing Anggora ..?? (dengan nada bule-bule gitu)
Penjaga Toko: maaf mister, kucing Anggora gak ada.
Bule: kalau kucing Persia..? ada?
Penjaga Toko: kucing Persia juga gak ada mister.
Bule: huh, masak gak ada, kalau begitu saya beli kucing rumahan saja.
Penjaga Toko: kucing rumahan juga gak ada

Bule: ahhh, bagaimana ini toko, semua jenis kucing gak ada...padahal sudah jelas-jelas di depan di tulis “TOKO CAT”


#eh, mister garing deh..

Kecanduan

Yes I am a hard worker, but not a workaholic!

WORKAHOLIC itu orang yang kecanduan kerja, lupa waktu. Sudah tau lah ya...
Kalo orang yang kecanduan cokelat, lupa makanan yang lain? Tuh orang namanya CHOCOHOLIC! Lucu yah? Iyah ajah laaaah ^_^

SINGKATAN

Di dalam kelas, siswa saya nanya: bu, abbreviation itu artinya apa?
Saya jawab dengan senang hati: singkatan.
Siswa nanya lagi: kalo acronym bu?
Saya jawab dengan mikir: umm, singkatan juga.
Siswa makin antusias: sama donk? Apa bedanya donk?
Saya susah mikir: duh, jangan panggil saya donk dong..(hehe)

Okeh, okeh, ini bedanya:
Abbreviation itu singkatan yang biasanya terbaca sebagai huruf-per-huruf, misal SMS itu abbreviation dari Short Message Service.
Nahh, kalo acronym mah singkatan yang terbaca sebagai kata, misal kata RADAR itu acronym dari Radio Detecting and Ranging


Tahukah? Itu penjelasan dari siswa saya, dia sudah tahu, dalam rangka mengetes saya saja...two thumbs up deh..huhu

Tuesday, October 11, 2011

Ih...dodol!

Hayuuu tebaaak! Mana yang beneerr?
1. Brown Garutnese sweet dodol? Atau
2. Brown sweet Garutnese Dodol?


Heheh, binun yah? Itu dua-duanya ga da yang bener,
mestinya: Sweet brown Garutnese dodol.

Jadi, kata sifat yg menerangkan opini/bersifat relatif (sweet), itu harus paling depan, kata sifat yang menerangkan warna (brown), baru setelahnya, kata sifat yang menerangkan asal (Garutnese) diletakkan paling dekat dengan kata bendanya (si dodol itu sendiri). Jangan ketuker-tuker maksudnya.

Oh, oh...terus kalo mau bilang 'dodol garut yang terbuat dari beras, yang manis, warnanya cokelat, kecil-kecil, panjang, dan kenyal' gimana tuh?
Inget-inget dan ikuti aja aturan
OSASCOM : Opinion-Size-Age-Shape-Color-Origin-Material-NOUN
Jadinya SWEET SMALL LONG BROWN GARUTNESE RICE DODOL.

Iiihhhh...repot amat sih orang Inggris, bilang ajah DODOL PICNIC..hehe.

CRAZY?

Kalo ada yang bilang bahasa Inggris itu gila, setuju ga? Coba, coba, cekidot dulu yang ini:

There is no egg in eggplant, nor ham in hamburger; neither apple nor pine in pineapple. English muffins weren’t invented in England or French fries in France. Sweetmeats are candies while sweetbreads, which aren’t sweet, are meat. We take English for granted. But if we explore its paradoxes, we find that quicksand can work slowly, boxing rings are square and a guinea pig is neither from Guinea nor is it a pig. And why is it that writers write but fingers don’t fing, grocers don’t groce and hammers don’t ham? If the plural of tooth is teeth, why isn’t the plural of booth, beeth? One goose, 2 geese; so one moose, 2 meese? One index, 2 indices? If a vegetarian eats vegetables, what does a humanitarian eat?

Hoooo, kalo begitu saya setuju-setuju aja deh.

Bisa Dihitung Gak?

Information, knowledge, equipment, furniture, evidence, space, news, energy, pollution adalah termasuk kategori Uncountable Noun.
Apaan tuh?
Itu lho, yang temenan sama Countable Noun. Saya sering bingung dengan mereka berdua, mau berbagi kebingungan ah...

Jadi,
Countable Noun adalah benda yang bisa dihitung. Oleh karenanya bisa tunggal bisa jamak, tergantung berapa jumlahnya.
Uncountable Noun adalah benda yang tidak bisa dihitung. Oleh karenanya selalu dianggap tunggal, berapapun jumlahnya
(ihhh..licik, kalo banyak masa dianggap satu? iya, kan ga bisa dihitung)

Kalo student itu masuk countable? betul, kita bisa hitung kan: one student, two students, one hundred students, kan, kan?
kalo money? hmm, karena kita ga bisa hitung uang dengan: one money, two moneys, ten moneys, jadi money itu uncountable.
kalo hair? hmhmhm..rambut bisa dihitung ga? tergantung!
Her long blond hair is very beautiful.
Nah ini dianggap uncountable, makanya pake is.
Two long hairs near the mirror are not mine.
Yang ini dianggap bisa dihitung,
karena maksudnya: Dua helai rambut deket cermin itu bukan rambut saya (rambut saya mah gak rontok dong..hehehe)

Terbirit-birit

Ini saya smsan sama orang yang dikenal:

Orang yang dikenal: Teh, terbirit-birit itu ap sih?
Saya : Lari terbirit-birit kali?
Orang yang dikenal: Iy teh, lari terbirit-birit itu apa?
Saya : Ya, lari cepet-cepet karena ketakutan
Orang yang dikenal: Bahasa Inggrisnya teh?
Saya : (cepet-cepet buka kamus di laptop) bisa pake SCAMPER
(sebelum tuh orang keburu minta contoh, saya sms lagi),
saya : contohnya, “The children scampered off into the garden.”
Orang yang dikenal: bs artinya LARI NGACIR jg ga teh?
Saya : bisa kayanya.
Orang yang dikenal: satu lg teh LARI TUNGGANG-LANGGANG ap teh?
Saya : (Duhhhuh apa yah, laptop dah keburu ditutup..hihi)

# mikir-mikir dan berdecak-decak, bahasa Indonesia hebring juga yahh, ada berbagai jenis lari.

I WOULD ...

Beberapa waktu yang lalu, seorang temen nanya tentang PAST FUTURE TENSE.
Eng ing eng...memang ini membingungkan...masa past tapi future, aneh gak sih..
hohoho...ayoo bareng-bareng pahami,

Betul, betul, sesuai namanya, Past Future Tense dipake untuk menyatakan kejadian yang AKAN dilakukan, TETAPI di MASA LAMPAU, bukan saat ini...lho? Lho?

Liat contoh kalimatnya dulu deh,
Kemarin saya ketemu temen di jalan. Temen lama, sudah lama tidak ketemu, jadi saya kangen. Kita berdua ngobrol di jalan, tapi sayang cuma sebentar karena saya buru-buru. Waktu itu “saya akan pergi kerja”.

Widiiiiw, panjang banget contohnyaaaa!!
Santei, kita cukup perhatikan “Akan Pergi Kerja”.
Kapan? Yes, kemarin.
Akan toh? Yes memang tetapi bukan sekarang, kemarin!

Jadinya bukan I will go to work...
tapiiii I would go to work.

Hmmm, kerasa kan kombinasinya? Kombinasi kondisi di waktu lampau/dulu (past) dengan waktu nanti/akan (future). Emangnya roti aja yang rasa kombinasi..heu..laper.

Bahasa Isyarat

Di Amerika ada bahasa yang disebut Sign Language, yakni bahasa isyarat khusus yang digunakan oleh orang-orang cacat pendengaran (jadi gak perlu bersuara pake mulut). Kini Sign Language telah digunakan di seluruh dunia. Sign Language pernah diujicobakan diajarkan pada seekor simpanse. Mengezzzutkan! Dalam tiga tahun, simpanse tersebut telah mengerti 87 kosa kata isyarat. Simpanse tersebut bernama Washoe. Selamat yaa Washoe!

#Hmm, kalo saya bisa Sign Language kira-kira enaknya ngobrolin apaan yaa sama Washoe? hihi

(Efek nerjemahin, dapet info dari buku 'Language as A Semiotic System')